Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan Raih Juara 2 Lomba Menulis Skala Internasional


Kita bersyukur, Meskipun dalam keadaan pandemi, Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan tetap mampu berkarya dan berhasil menorehkan prestasi dalam kancah internasional. Ada banyak proses yang mereka jalani sebelum peringkat dua juara lomba menulis skala internasional ini diraih. Berawal dari tiga mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan Rahul Gonzales (19137027), Rayhan Viedyatha (19137029), dan Azizah Seprianti (19137005) yang punya minat tinggi dalam menulis kemudian bersama-sama dengan dosen pembimbingnya Ardhymanto Am Tanjung, S.T.M.Sc. RWTH memulai merancang strategi untuk bisa sukses dalam kompetesi ini dimana butuh waktu lebih kurang 3 bulan diskusi intensif untuk melahirkan karya untuk dilombakan dalam acara Pekan Ilmiah Pertambangan (PIP) yang diselenggarakan oleh Universitas Bangka Belitung (UBB) ini.
lomba ini rutin dilaksanakan 2 tahun sekali, namun berbeda dari biasanya dimana lomba dilaksanakan secara offline, tahun ini semua perlombaan dilakukan secara online. Agenda perlombaan sendiri dilaksanakan pada tanggal 27-29 September 2021 dengan 6 cabang perlombaan, yaitu:
- Lomba Mural
- Lomba Video Pendek
- Lomba Mine Portion
- Poster Ilmiah
- HIMATA STUDENT MINING COMPETITION
- International Student Mining Competition (ISPC)
Perlombaan No 1 hingga 5 hanya diperuntukan untuk Himpunan Mahasiswa Tambang (HIMATA) UBB. Hanya Kompetisi Menulis Internasional (ISPC) yang diperuntukan untuk umum (Nasional dan Internasional). ISPC kali ini mengangkat tema “The Innovation of Mining Industry Based on Science and Technology to Achieve Suistainable Development Goals “dengan sub tema yaitu Science and Technology, Renewable Energy, Mining Operation, Processing and Refining Methods dan Environment. Kesempatan baik ini, tidak dilewatkan dengan percuma. TIM Abizard Rangers diwakili oleh mereka bertiga mengirimkan karya dengan judul “Can Geothermal Energy compete with coal electricity after being charged by a carbon tax?”




Lalu apa sebenarnya yang mereka teliti?
Dilatarbelakangi potensi energi panas bumi indonesia yang sangat besar dan kebijakan energi hijau mayoritas negara-negara dunia, telah memaksa banyak negara untuk memperhatikan dampak emisi karbon terhadap perubahan iklim yang dewasa ini telah dan masih sedang terjadi. Maka melalui penelitian sederhana menggunakan studi literatur ini, mereka ingin melihat akankah energi panas bumi sebagai sumber energi bersih bisa menyaingi harga energi listrik dari sumber batubara setelah aturan pajak karbon diterapkan. Secara singkat, pajak karbon adalah biaya yang dibebakan pada penggunaan sumber penghasil emisi karbon, salah satunya adalah batubara.
Hasil penelitian mereka menunjukan bahwa, pajak karbon memang belum bisa memaksa batubara menjadi lebih mahal. Tapi perbandingan harganya lumayan dekat. Meskipun dari sisi harga batubara masih menjadi sumber energi yang murah. Tapi, dengan perkembangan waktu, pada suatu titik batubara akan habis, sementara ada energi yang berkelanjutan dan bisa diistilahkan akan senantiasa ada sepanajang bumi ini ada. Maka, dukungan dan dorongan semua stakeholder untuk kemajuan energi panas bumi akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan yang bersih dan sehat serta tidak mencemari udara sekaligus berkontribusi positif dalam memberi solusi untuk isu pemanasan global. Dilain hal, jika nilai pajak karbon terus meningkat dari tahun ke tahun, maka pada satu titik harga batubara bisa setara dengan panas bumi bahkan bisa lebih mahal. Mau tidak mau energi altenatif yang berkelanjutan mesti dimanfaatkan dengan baik.
Dari perlombaan tersebut, Tim Mahasiswa Teknik Pertambangan UNP kemudian berhasil meraih peringkat kedua di bawah Tim Mahasiswa ITB Badung (Peringkat 1). Berikut adalah daftar 3 pemenang dalam Kompetisi tersebut:
- Mohammad Army dan Albertus Suwandi (Deep Learning Approach in Automatic Calculation of Rock Quality Designation Value Through Digital Images) poin 80,75 dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Azizah Septianti, Rayhan Viedyatha, dan Rahul Gonzales (Can Geothermal Electricity Compete with Coal Electricity after Being Charged a Carbon Tax?) Poin 78,9 dari Universitas Negeri Padang (UNP)
- Endha Erwan Sakti, Bima Gautama, dan Muthia Nabila Tsamara Firtania (Enviromentally Fiendly Mining Dust Control and Based on Revolution 4.0 Technology to Advance Mining Activities) poin 76,75 dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
Prestasi mahasiswa ini diharapkan mampu mendorong lahirnya prestasi-prestasi lain di Jurusan Teknik Pertambangan FT UNP secara khusus, dan seluruh civitas akademika secara umum.